BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Kamis, 19 Mei 2011

Laporan 8 Distribution Channel

Jakarta, 13 Mei 2011. Pada mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa dalam Pendidikan dengan dosen pembimbing Amril Muhammad, SE., M.Pd, membahas mengenai Distribution Channel.

Distribution channel memiliki tujuan agar konsumen memperoleh barang dengan mudah. Distribution Channel itu sendiri terbagi menjadi beberapa cara, diantaranya:
1.      Langsung, dimana suatu tempat dijadikan tempat pembuatan dan juga tempat penjualan. Contoh: pada perusahaan produk makanan seperti Jco.
2.      Perantara, perantara disini dapat berupa agen, warung/toko, supermarket, department store, dan lain sebagainya. Disini perusahaan menggunakan jasa orang lain untuk menjual produknya kepada konsumen.
3.      Hybrid, campuran perusahaan yang menawarkan secara langsung dan juga memakai namun juga menggunakan perantara. Contoh: perusahaan sepatu Nike yang memiliki tepat jual asli dan cabang jual sendiri.
4.      Telemarketing, penjualan menggunakan media alat komunikasi seperti telepon yang biasanya dipakai pada perusahaan jasa asuransi, kartu kredit, kredit pinjaman, dan penjualan pulsa. Contoh: agen pulsa.
5.      Electronic Commerce, penjualan dengan menggunakan media internet. Contoh: tokobagus.com, kaskus, dan toko online lainnya.
6.      Multi Level Marketing, penjualan dengan metode ini menggunakan pendistribusian barang melalui perantara orang. Contoh: Oriflame.

Alasan/pertimbangan dari Distribution Channel yakni:
  1. Efisiensi biaya, biasanya produk akan dibuat atau tersedia bila ada yang memesan agar biaya yang dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan.
  2. Focus pada produksi atau bio focus, jadi Perusahaan hanya fokus pada produksi barang saja, kemudian perusahaan akan melimpahkan penjualan kepada pihak luar. Hal ini dilakukan agar perusahaan tetap dapat menjaga kualitas produknya.
  3. SDM atau karyawan, yakni berupa bantuan teknis terhadap produksi produk.
  4. Geografi, yakni perusahaan yang memiliki sumber berbeda ditiap daerah distribusi produk.
  5. Jenis barang, berhubungan dengan daya tahan dari produk, dapat pula berdasarkan pergudangan.
  6. Harga barang, yakni kesesuaian harga produk yang ditawarkan terhadap tempat dan biaya yang dikeluarkan untuk melakukan distribusi.
Bagaimana seorang produsen mengkomunikasan produk/jasa yang diproduksi kepada konsumen dalam Marketing communication, yakni:
  1. Advertising, yakni produsen menginformasikan produk dan tidak perlu bertemu langsung dengan konsumen. Hal tersebut dilakukan dengan melalui media iklan seperti media cetak (brosur, flyer), audio (radio), visual (internet), audiovisual (televisi). Selain itu jika dilihat berdasarkan tempat/lokasi yakni indoor (GAPARI Telkomsel) dan outdoor (papan reklame).
  2. Personal Selling, yakni penjualan secara langsung antara penjual atau sales dengan konsumen. Contoh, customer service pada Bank.
  3. Sales Promotion, yakni promosi penjualan berdasarkan jangka waktu tertentu, dimana seorang pembeli memperoleh bonus/potongan harga sesuai masa promosi dari kebijakan perusahaan. Biasanya ada criteria tertentu seperti batas waktu, jumlah pembelian tertentu, pembelian barang tertentu, bonus, dan lain sebagainya.
  4. Public Relation, yakni adanya upaya membangun hubungan baik antara perusahaan dengan pelanggan atau masyarakat secara umum dalam upaya menciptakan kerjasama yang baik.
Dalam menentukan marketing communication, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan yakni :
  • Target audience harus jelas: siapa yang menjadi objek dari iklan.
  • Konten yakni gambar, image dari iklan yang dibuat sehingga menjadi daya tarik bagi konsumen.
  • Media yakni pemilihan media, jenis, dan merk atau tempat. Iklan yang sama akan berbeda pada penggunaan media baik jenis maupun nama media.
  • Model yakni konten yang ada sampai menjelaskan harga dari produk yang diiklankan.

Khumairoh 
1445091744 
Manajemen Pendidikan Reguler 2009 

Selasa, 17 Mei 2011

Laporan 7 Pricing

Jakarta, 11 Mei 2011. Pada mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa dalam Pendidikan dengan dosen pembimbing Amril Muhammad, SE., M.Pd, membahas mengenai Pricing.

Price yakni sejumlah harga yang ditawarkan untuk menukar seuatu barang atau jasa. Dengan kata lain price merupakan sejumlah nilai yang dapat ditawarkan kepada pelanggan untuk mendapatkan manfaat atau menggunakan produk. Dalam hal ini terdapat 2 hal faktor yang mempengaruhi hara yakni:
1.      Faktor Internal
-          Cost (Harga Pokok Produksi)
Harga pokok ditentukan dari: BB + TKL + OH + Laba
Keterangan:
BB = Bahan Baku
TKL = Biaya Tenaga Kerja Langsung 
OH = Overhead
-          Marketng Objectivities (Tujuan Pemasaran)
Marketing objectivities yaitu menentukan apakah tujuan dari pemasaran dan penetapan harga yang akan dilakukan oleh suatu lembaga terhadap konsumennnya. Dalam Marketing Objectivities ini terdiri dari berbagai bagian, yakni:
a)      Survival, merupakan suatu penurunan harga product dan mengambil keuntungan sedikit. Namun, hal tersebut dilakukan adagar produsen dapat mengambil perhatian konsumen. Contoh: Berkurangnya harga Snack Kokokrunch dari harga aslinya.
b)      Current Profit Max, merupakan pengaharapn adanya keuntungan yang besar dengan adanya penurunan harga. Contoh: Diskon awal product baru seperti produk kecantikan Garnier, dan akhirnya product tersebut dikenal di masyarakat dan dikonsumsi oleh banyak wanita Indonesia.
c)      Market Share Leadership, merupakan penurunan harga dan kualitas agar dapat bersaing dengan product lainnya. Contoh: murahnya handphone buatan China dengan fitur yang lengkap namun kondisi barang tidak tahan banting seperti product handphone yang lebih mahal lainnya.
d)      Product Quality Leadership, merupakan penawaran produt dengan harag dan kualitas yang sangat memuaskan. Contoh: mobil mewah dengan harga yang mahal, kualitas yang baik dan kondisi yang tahan banting.
-          Marketing Mix Strategy
Merupakan harga yang ditetapkan berdasarkan pembagian kelompok segmen. Jadi walaupun merknya sama, namun ketika dijual di tempat yang berbeda maka harganya pun akan berpengaruh, bisa jadi harga tersebut menjadi lebih murah ataupun sebaliknya. Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai aspek seperti harga, tempat, promosi, dan lain sebagainya. Contoh: karena faktor lokasi dari tempat produksi, harga baju yang ditawarkan di Jakarta lebih murah dibandingkan dengan harga yang ditawarkan di daerah.
-          Organizational consederation (pertimbangan organisasi)
Merupakan pertimbangan-pertimbangan di dalam organisasi yang berkaitan dengan SDM, produk (kemasan, outlet) ataupun coverage (jangkauan). Contoh: jika karyawan yang ada dalam suatu perusahaan banyak, maka harga yang ditawarkan pada konsumen terhadap product tersebut bisa lebih mahal.

2.      Faktor Eksternal
-          Market and Demand
a)      Pure competition, merupakan kompetisi yang terjadi dengan produk lain namun secara fair atau sehat. Contoh: perusahaan yang dibentuk dengan adanya kompetensi.
b)      Monopoli, dimana seluruh hak penuh berada ditangan produsen atau penjual, karena hanya perusahaan tersebut yang memproduksi product tersebut. . Contoh: PLN yang memiliki perusahaan monopolistic di Indonesia.
c)      Oligarki, dimana terdapat beberapa perusahaan, tetapi harga yang ditetapkan mereka tentukan bersama. Contoh: perusahaan penjual bahan bakar.
-          Competition
Merupakan persaingan yang terjadi dengan produk lain yang memiliki kemiripan yang hampir serupa. Contoh: McDonald’s dengan KFC.
-          The other external factor
a)      Politic (politik), misalnya suatu situasi politik yang terjadi disuatu Negara akan mempengaruhi pasar, contohnya situasi politik yang terjadi di Mesir baru-baru ini, sehingga misalnya permintaan suatu barang semakin meningkat atau keterbatasan ketersediaan barang di daerah tersebut, maka harga akan meningkat.
b)      Ekonomi, masyarakat biasanya memiliki tingkatan-tingkatan kelas ekonomi tertentu, baik kelas atas, menengah, ataupun bawah. Oleh karena itu terdapat perbedaan harga yang ditetapkan produsen kepada konsumen sesuai segmen mereka jika dilihat dari segi ekonominya.
c)      Hukum, misalnya di Indonesia ada hukum yang menyebutkan bahwa makanan yang boleh dikonsumsi masyarakat harus berlabelkan halal, oleh karena itu perusahaan makanan atau minuman harus terlebih dahulu melakukan pengujian produk mereka yang selanjutnya baru dapat dipasarkan.
d)      Social (sosial), misalnya adanya larangan kepada penjual makanan tertentu karena berkaitan dengan kedaan social di daerah tersebut.

Ada beberapa cara yang efektif untuk menentukan harga dari suatu product, diantaranya:
1.      Cost Based Pricing, merupakan suatu perhitungan yang dilihat dari harga pokok + laba, dimana semakin banyak barang yang diproduksi maka harga akan semakin murah.
2.      Value based pricing, dilihat dari segmen konsumennya yang dibagi menjadi kelompok-kelompok tertentu.
3.      Competition based pricing, dilihat dari competitor yang ada untuk dijadikan dasar dalam menentukan harga.

Adapula strategi untuk penyesuaian harga dari suatu product atau yang biasa disebut Price Adjustment Strategies, diantaranya:
1.      Discount dan allowance, yaitu memberikan potongan harga serta pemberian harga dengan cara menukar tambah barang tersebut.
2.      Segmented pricing, yaitu jenis product yang berbeda yang ditawarkan perusahaan dalam satu merk dagang.
3.      Psychological pricing, menetapkan harga yang secara psikologis orang lebih murah. Contoh: Rp 4.999,-  dengan harga Rp 5.020,- dimana sebagian besar orang akan lebih memilih barang dengan harga Rp 4.999,- disbanding Rp 5.020,- karena beranggapan lebih murah.
4.      Reference pricing,  adanya informasi referensi harga dari orang lain sebelumnya.
5.      Promotional price, karena adanya promosi maka diadakan potongan harga. Contoh: harga konser yang ditawarkan 2 minggu sebelum hari H, mendapatkan diskon 10%.
6.      Geographic price, harga yang berbeda-beda karena adanya lokasi penjualan yang berbeda. Contoh: penjualan baju di kota lebih murah dari di daerah karena lokasi produk yang dekat dengan jarak kota.
7.      International pricing.

Khumairoh 
1445091744 
Manajemen Pendidikan Reguler 2009