BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Selasa, 26 April 2011

Kelompok 8 "Fingers T-Shirt Painting"

Nama Anggota Kelompok :
1.      Esti Novarahayu
2.      Khumairoh
3.      Mona Margareta


Ø  Product :
T-Shirt Painting

Ø  Jenis Product :
Industrial product. Disini kami akan membeli kaos oblong (polos) dari C59 dan nantinya kaos teresbut akan kami design dengan menggunakan cat lukis.

Ø  Product attribute:
     Quality
ü  Bahan t-shirt dari katun
ü  T-shirt mudah dicuci dan cat lukis tidak mudah luntur
ü  Bahan t-shirt tidak mudah berbulu·

         Design
ü  Bahan painting yang digunakan beraneka warna dan tidak mudah luntur, karena catnya merupakan cat lukis khusus t-shirt
ü  Gambar atau tulisan painting, kami sediakan sesuai tema atau mengikuti perkembangan zaman
ü  Terdapat juga design untuk couple atau pasangan

Ø  Brand 
1.      Name
Fingers T-shirt Painting
2.      Symbol
Sesuai dengan nama, jadi kami menggunakan logo kami dengan cetakan telapak tangan atau finger itu sendiri

v   Brand equity; dengan kualitas t-shirt yang baik dan painting disesuaikan dengan perkembangan zaman maka akan meningkatkan nilai lebih pada penggunaannya

v   Brand name selection; dengan symbol finger atau jari menjelaskan bahwa produk yan ditawarkan berupa hasil buatan tangan atau handmade

v   Co-Branding; disini kami akan bekerja sama dengan perusahaan kaos C59

v   Brand Strategy
ü  Line extention, kami menyediakan berbagai warna, ukuran serta berbagai model (panjang pendek lengan dari t-shirt)

Ø  Packaging
Produk kami menyesuaikan tema atau mengikuti perkembangan zaman dan terdapat symbol dari produk kami dalam pengemasannya

Ø  Merk
Fingers

Ø  Product Support 
Jika pada saat pencucian luntur karena cat lukis, maka customer dapat membeli lagi kaos lain dengan diskon 35%
Jika pada saat menerima terdapat kecacatan atau rusak, maka customer dapat menukar dengan batasan waktu kurang dari 1 minggu

Senin, 25 April 2011

Laporan 6 Bauran Pemasaran Jasa


Jakarta, 20 April 2011. Pada mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa dalam Pendidikan dengan dosen pembimbing Amril Muhammad, SE., M.Pd, membahas mengenai Bauran dalam Pemasaran Jasa.

Pemasaran suatu produk barang/jasa dapat dilakukan dengan berbagai cara agar berujung pada pemuasan kebutuhan konsumen. Hal tersebut dapat dilakukan dengan marketing mix. Dalam hal ini, terdapat 4 komponen yang harus diperhatikan, diantaranya dilihat dari product (apa yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen), price (bagaimana menentukan suatu harga yang dianalisis dari kebutuhan konsumen, daya beli serta kegunaan produk itu sendiri), place (dimana produk tersebut akan dipasarkan), serta promotion (cara menjual serta mempromosikan produk tersebut).

Product yang dipasarkan pada suatu perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi:
  1. Consumer product, dimana suatu produk atau barang yang dibeli untuk dinikmati oleh konsumen itu sendiri, Contohnya: membeli baju untuk digunakan sendiri. Consumer product terbagi menjadi beberapa hal, yaitu:
a)      Convinience product, merupakan produk atau barang-barang yang sangat dibutuhkan oleh orang banyak, dan sifat pembeliannya berkali-kali karena merupakan suatu kebutuhan. Contohnya: makanan dan minuman yang dibeli oleh konsumen.
b)      Shopping product, merupakan produk yang dibeli setelah membandingkan harga, kualitas, dan tampilan antar beberapa produk. Contohnya: orang yang membeli baju wanita serta memilihnya dengan cermat sesuai kebutuhan dan keinginan.
c)      Specialty product, merupakan produk yang ditawarkan hanya ada pada saat-saat tertentu. Contohnya: barang-barang yang dijual dengan warna pink karena adanya hari valentine.
d)      Unsought product, merupakan produk yang dibeli karena terbawa suasana atau karena faktor ikut-ikutan, biasanya dikarenakan mengikuti trend yang ada. Hal ini juga bisa terjadi karena ada faktor penurunan harga atau diskon yang ditawarkan produsen.
2.      2. Industrial product, merupakan situasi dimana membeli suatu barang untuk memproduksi barang atau produk agar dapat dijual kembali, sehingga barang atau produk yang telah dibeli dan dimilki bukan untuk dikonsumsi pribadi. Contohnya: orang yang membeli bahan untuk diproduksi menjadi baju.

Konsumen dapat membeli produk barang/jasa karena adanya suatu kebutuhan, selain itu terdapat pula pertimbangan-pertimbangan dari berbagai macam pilihan produk yang ada. Konsumen memiliki cara untuk memutuskan barang/jasa yang dapat dibeli, diantaranya:
1.      Product Atrtibute, yang dapat dilihat dari kelengkapan produk yang dijual. Product attribute terbagi kembali menjadi:
a)      Quality product, yakni kualitas produk yang dapat dilihat dari fungsi produk tersebut, daya tahan, kehandalan, precission (bagus, simetris, tampilan yang indah, dll), mudah dioperasikan, repair (perbaikan), other value (nilai lebih yang akan didapat), dan sebaginya. Contohnya: handphone Nokia yang terkenal dengan up to date dan memiliki daya tahan yang baik.
b)      Features product, yakni fitur-fitur tambahan yang terdapat pada produk yang menjadi nilai lebih bagi produk tersebut. Contohnya: produk handphone buatan China yang menyediakan 2 simcard GSM dan 1 simcard CDMA.
c)      Design, dilihat dari bagaimana desain produk tersebut seperti tampilan yang modis dan stylish mengikuti perkembangan zaman, dan sebaginya. Contohnya: handphone yang semakin canggih dengan tampilan fisik yang unik dan didedikasikan untuk wanita dengan warna soft seperti pink dan ungu.
2.      Brand Image, dilihat dari nama, term atau istilah pada suatu produk. Contohnya: connecting people yang merupakan slogan nokia. Kemudian sign atau tanda, misalnya rumah makan padang yang identik dengan rumah adat padang. Lalu ada symbol dan design. Brand terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
a)      Brand equity, yakni ada pengaruh atau tidaknya memiliki barang tersebut (nilai). Contohnya: kuliah di perguruan tinggi negeri lebih merasa baik daripada kulaih di perguruan tinggi swasta.
b)      Brand name selection, yakni nama dari suatu produk sudah menggambarkan nilai lebih dari produk tersebut. Contohnya: Nokia merupakan produk handphone dengan daya tahan yang baik.
c)      Brand sponsor, yakni ada perusahaan besar yang menaungi perusahaan kecil agar dapat menangkat nama perusahaan kecil tersebut. Contohnya: MNC TV  yang menaungi beberapa stasiun TV swasta seperti RCTI, Global tv, dan lain-lain.
d)      Co-branding, yakni adanya merk besar yang dijadikan merk bersama. Contohnya: Danone yang menjadi merk bersama yaitu perusahaan Aqua, Biskuit Danone, dan sebaginya.
e)      Brand strategy, yakni strategi perusahaan memasarkan produknya yang dikondisikan dengan kebutuhan konsumen, Brand strategy ini terbagi menjadi:
-          Line extention, Contohnya: perusahaan Coca Cola yang memproduksi berbagai macam kemasan seperti kaleng, botol 1 lt, botol mungil, serta botol kaca yang ditujukan kepada kebutuhan konsumen.
-          Brand extention, Contohnya: 1 merk yakni pepsodent dapat berupa pasta gigi, sikat gigi, obat kumur, dan sebaginya.
-          Multi branding, yakni suatu perusahaan yang dapat mencapai pemenuhan kebutuhan konsumen dari berbagai segi. Contohnya: produk handphone Nokia dijual dari harga yang terjangkau hingga yang malambung tinggi dengan kualifikasi yang baik pula.
3.      Packaging, dilihat dari seberapa menarik kemasan pada produk yang ditawarkan dengan aktifitas mendesign dan memproduksi. Contohnya: perusahaan motor Scoopy yang didesign seperti vintage tetapi disesuaikan pula dengan perkembangan zaman yakni motor matic.
4.      Labeling, berkaitan dengan suatu produk barang atau jasa sudah memiliki nama dan dikenal meluas oleh masyarakat, contohnya air minum=aqua, transjakarta = busway, dan lain sebagainya.
5.      Product support, dilihat dari adanya pendukung produk, seperti tempat service hp, seberapa compatible produk tersebut, dan lain-lain.

 Khumairoh 
1445091744 
Manajemen Pendidikan Reguler 2009

Selasa, 12 April 2011

Laporan 5 Prinsip Segmentasi Pasar

Jakarta, 6 April 2011. Pada mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa dalam Pendidikan dengan dosen pembimbing Amril Muhammad, SE., M.Pd, membahas mengenai Prinsip Segmentasi Pasar.

Dalam suatu perusahaan, segmentasi perlu diperhatikan guna kelangsungan perusahaan tersebut. Dengan adanya segmentasi, perusahaan dapat mengukur kebutuhan maupun sasaran untuk memasarkan suatu produk barang atau jasa. Segmentasi tersebut juga harus diukur dengan tepat sesuai perusahaan yang memfasilitasi produk barang/jasa tersebut lalu disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Perusahaan juga tidak dapat melayani keberagamannya jenis pelanggan, maka dari itu perusahaan melakukan pengelompokan segmen-segmen sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidupnya. 

Prinsip yang perlu diperhatikan dari segmentasi itu sendiri yakni, (1) measureable (terukur) yang berarti sasaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan harus sesuai dengan keadaan dan kebutuhan pelanggan. Sehingga pelanggan dapat meningkatkan daya belinya, contohnya: Pada restoran siap saji J.Co memiliki segmen pasar pada masyarakat menengah keatas yang jika dilihat dari harga, kualitas, maupun fasilitas yang disediakan juga seimbang dengan harga yang ditawarkan. Lalu selanjutnya dalam prinsip segmen pasar yakni, (2) Aksesibilitas yang harus memperhatikan tempat yang nyaman dan dapat dijangkau baik dalam transportasi, listrik, dan lain sebagainya yang menyangkut pada berjalannya perusahaan, contohnya: Mcd membuka cabang pada Mall-Mall yang ramai dikunjungi dan merupakan tempat yang mudah diakses oleh orang-orang yang ingin mengkonsumsi fast food. Selain itu terdapat pula, (3) Faktor keuntungan (profit orientation) yang harus dipikirkan matang-matang bahwa perusahaan tersebut dapat menguntungkan  dan dapat survive dengan persaingan yang semakin beragam, contohnya: KFC yang memenuhi kebutuhan pelanggan, seringkali membuat menu promo agar pelanggan tetap dapat mengkonsumsi menu makanan dari KFC walaupun masih banyak fast food ternama lainnya. Terakhir yakni, (4) Actionable (dapat dilaksanakan) yakni apa yang telah direncanakan dalam perusahaan tersebut dapat diaplikasikan pada masyarakat baik dari produk maupun pelayanan yang diberikan, contohnya: Bank BNI yang selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan mulai dari tingkah laku, kesopanan dan pelayanan lainnya yang mengedepankan kepuasan pelanggan.

Setelah segmen pasar tersebut dilakukan, maka perlu juga dilakukan evaluasi demi perbaikan perusahaan di masa yang akan datang. Ada tiga macam evaluasi yang harus dilakukan, yang pertama yaitu evaluasi pengukuran, evaluasi ini dapat diukur apakah penetapan harga yang sudah kita lakukan untuk produk barang atau jasa sudah sesuai dengan daya beli pelanggan yang dijadikan sasaran. Yang kedua yaitu evaluasi permintaan pelanggan, dalam evaluasi ini berarti kita harus menganalisis kebutuhan pelanggan yang selalu bertambah dan beragam dan berujung pada kepuasan pelanggan. Yang terakhir adalah evaluasi sumber daya. Dalam evaluasi ini, yakni perusahaan harus memiliki dasar bidang kompetensi dari apa yang diusahakan pada pasarnya. Jadi, ia memiliki keahlian maupun ketertarikan pada bidang tersebut. 
Dalam menetapkan segmentasi pasar, dapat pula mempertimbangkan pola-pola yang dapat dijelaskan sebagai berikut : (1) Diferensiasi atau variant, bidang usaha yang membedakan segmen pasar sehingga perusahaan menyediakan  kebutuhan produk barang atau jasa berbeda untuk tiap segmen yang berbeda pula disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. (2) Undifferent marketing, bidang usaha yang tidak membedakan segmen pasar, perusahaan berusaha melayani semua kelompok dengan produk yang dibutuhkan. (3) Consentrate marketing, perusahaan melayani pelanggan pada kelompok tertentu. (4) Market strategy, merupakan strategi yang dilakukan dengan menggunakan sistem membership serta produk tidak dijual bebas (hanya di toko sendiri). Terdapat pula 3 cara bagaimana memposisikan usaha yang baik, diantaranya: 
1. Advantage/keuntungan competitive. Dalam berusaha kita juga harus memikirkan  keuntungan yang akan dihasilkan oleh usaha yang kita jalani. 
2. Strategi promosi. Strategi  yang ditetapkan oleh perusahaan harus tepat sesuai kebutuhan pelanggan, daya saing, sasaran, dan keterjangkauan lainnya dengan promosi atau daya tarik lainnya seperti diskon. 
3. Communicable and profitable. Komunikasi merupakan hal yang penting dalam bidang pemasaran. Hal tersebut agar perusahaan tersebut dapat tetap eksis dan produk barang/jasa dapat dinikmati oleh pelanggan.

 Khumairoh
1445091744
Manajemen Pendidikan Reguler 2009