BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Kamis, 02 Juni 2011

Laporan 9 Kualitas

Jakarta, 25 Mei 2011. Pada mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa dalam Pendidikan dengan dosen pembimbing Amril Muhammad, SE., M.Pd, membahas mengenai Kualitas.

Dalam suatu manajemen pemasaran terdapat suatu istilah mengenai kualitas suatu barang atau jasa. Kualitas itu sendiri merupakan tingkat baik buruknya atau taraf atau derajat sesuatu barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan kepada konsumen. Jadi, kualitas dari suatu barang atau jasa sangat mempengaruhi daya beli konsumen dan daya tarik konsumen dengan berlangganan barang atau jasa tersebut.

Adapula aspek dari kualitas, yang pertama yakni satu-satunya produk (absolute) maksudnya tidak ada pesaing atau produk lain yang menandingi produk tersebut, contohnya: PLN. Aspek yang kedua yakni kerelatifannya apakah standarnya berubah atau tidak, contohnya: nilai Ujian Nasional SMA yang standarnya berubah. Dan aspek yang terakhir yakni mengenai customer satisfaction atau kepuasan pelanggan yang merupakan nilai yang didapatoleh konsumen dari produk barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan.

Ketiga aspek tersebut akan mempengaruhi daya beli konsumen yang dilihat dari consumen behavior atau perilaku konsumen dan harga yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen. Maka dari itu, banyak perusahaan yang menawarkan produk dengan segmen pasar wanita karena wanita memiliki perilaku konsumen yang konsumtif daripada pria dan lebih cepat bosan dengan produk yang dimilikinya. Iklan yang dibuat untuk mempromosikan produk yang akan dipasarkanpun harus berkualitas. Karena iklan dibuat untuk lebih membentuk image dari produk tersebut. Sehingga pada saat konsumen melihat iklan tersebut, konsumen dapat mengetahui manfaat atau keuntungan apa yang bisa didapat ketika dia mengonsumsi produk tersebut.

Namun dalam bidang pendidikan, kualitas tidak ditentukan oleh kepuasan pelanggannya. Karena pendidikan merupakan nobel industry, dimana didalamnya lebih mengutamakan value (nilai) sehingga lebih menekankan pada segi kedisiplinan dan prestasi, contohnya: dalam suatu sekolah dibuat tata tertib bahwa siswa masuk sekolah pukul 07.00, hal tersebut tidak boleh dilanggar siswa karena akan mendapat sanksi dan siswa tidak bisa seenaknya saja masuk kelas lebih siang.
Proses analisis dari segi kualitas dapat dilihat melalui metode fish bone analysis (analisis tulang ikan). Kegiatan analisis ini digambarkan sebagai berikut:

              
Disini dijelaskan bahwa ketika menganalisis kualitas, maka didalamnya terdapat faktor-faktor diantaranya produk yang ditawarkan, SDM (siapa saja orang-orang yang membuat produk tersebut), marketing (cara memasarkan produk tersebut), harga (apakah sesuai dengan manfaat yang diberikan produk tersebut), place (lokasi yang tepat untuk memasarkan produk tersebut), packaging (bagaimanakah produk itu dikemas sehingga bisa tampil menarik), testimoni (personal garansi dari produk tersebut), serta goodwill (nama baik perusahaannya). 

Untuk melakukan analisis fish bone ini, dibutuhkan marketing intelligence yang fungsinya untuk memantau kondisi pasar (misalnya keinginan konsumen atau hal apa yang sedang diminati masyarakat) yang nantinya akan dilaporkan kepada konsultan perusahaan. Konsultan inilah yang menjembatani dan menginformasikan keinginan pasar (pembeli) kepada penjual, agar nantinya penjual dapat memuaskan pelanggan dengan produk yang sesuai dengan keinginan pembeli.

Khumairoh 
1445091744 
Manajemen Pendidikan Reguler 2009 

0 komentar: