BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Senin, 07 Maret 2011

Laporan 2 Karakteristik Jasa

Jakarta, 2 Maret 2011. Pada mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa dalam Pendidikan dengan dosen pembimbing Amril Muhammad, SE., M.Pd, membahas mengenai Karakteristik Jasa.
Dalam manajemen pemasaran terdapat service atau jasa yaitu setiap tindakan yang ditawarkan satu pihak (produsen) kepada pihak lain (konsumen), yang terjadi ditempat terjadinya interaksi dengan melibatkan hubungan orang, alat/mesin yang mengarah kepada kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan pasti berbeda antara satu orang dengan orang lain, maka dari itu jasa dinilai subjektif bergantung kepada kepuasan pelanggan yang menikmati jasa tersebut. Contoh yang dapat diambil dari kasus tersebut yaitu pada masyarakat kelas menegah kebawah jika mudik lebih suka menggunakan jasa bis ketimbang pesawat yang efektifitas waktunya lebih sedikit. Hal tersebut karena masyarakat tersebut ingin menikmati perjalanan mudik lebih lama dengan jasa transportasi bis yang telah dibayarkan. Lain halnya dengan masyarakat menengah atas yang ingin mengefektifkan waktunya dengan menggunakan jasa pesawat walaupun harganya cenderung lebih mahal.
Seperti yang telah dipaparkan diatas, ada pelayanan jasa yang melibatkan hubungan manusia dan mesin. Contoh yang dapat diambil dari pelayanan yang melibatkan manusia yakni dalam pelayanan jasa jika menggunakan taksi yang secara langsung menggunakan pelayanan jasa supir. Dan contoh pelayanan jasa yang dilakukan oleh mesin yakni jika kita melakukan transaksi di ATM sebuah bank, dengan proses cepat dan mudah kita dapat melakukan sebuah transaksi dengan mesin. Namun, tidak semua konsumen dapat menikmati pelayanan jasa dengan manusia ataupun dengan mesin karena tingkat kepuasan pelangganpun berbeda-beda (subjektif). Ada yang lebih tertarik dengan pelayanan manusia karena keramahannya, adapula yang tertarik pada mesin karena cepat dan praktis.
Kepuasan pelanggan dapat terwujud jika produsen menyediakan fitures dari jasa yang bisa diberikan baik berupa fisik maupun nonfisik. Contoh dari fitures berupa fisik seperti pengadaan mesin ATM di dekat pom bensin yang dibuat untuk pengguna mobil agar mereka dapat melakukan transaksi dari mobil dengan cepat dan mudah. Dengan cara mendekti pelanggan dan mencoba mengerti kebutuhan pelanggan maka kepuasan pelanggan akan lebih tinggi dan eksistensi perusahaan akan semakin baik. Sedangkan contoh fitures berupa nonfisik yaitu perusahaan jasa travel Cipaganti, ketika mereka mendapatkan pelanggan untuk diantar ketempat tujuannya maka travel tersebut tidak menunnggu hingga travel tersebut penuh dengan penumpang karena hal tersebut dapat mengurangi kepuasan pelanggan terhadap produk jasa travel tersebut. Jadi, perusahaan harus membuat citra baik dengan pelanggan agar terjalin hubungan baik dan citra yang baik pula dari pelanggan terhadap perusahaan.
Dibawah ini adalah pemaparan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan jasa, diantaranya:
  1. Renewing service, yakni memperbarui jasa yang ditawarkan kepada pelanggan, seperti bank yang selalu mengeluarkan gagasan ataupun ide baru untuk meningkatkan pelayanan jasa dibidang keuangan yang tadinya hanya untuk menyimpan uang saja namun sekarang memberikan pelayanan kartu ATM, kartu debit kredit, e-banking dan sebagainya yang disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan pelanggan.
  2. Localizing services point, yakni penyediaan tempat pelayanan untuk mengakses jasa, seperti penggunaan ATM Bank Mandiri  yang dahulu terbatas hanya dapat mengakses di ATM Bank Mandiri saja, tetapi sekarang pelanggan ATM Bank Mandiri tersebut dapat  menggunakan kartu ATMnya di mesin ATM bank apa saja yang memiliki tulisan ATM BERSAMA.
  3. Leverage Contract, yakni kesepakatan antara 2 pihak, seperti pelanggan yang menggunakan kartu berlangganan dari Alfamart yang nantinya akan diberi diskon. Dengan banyaknya pelanggan yang menggunakan kartu Alfamart tersebut, dengan sendirinya pula pelanggan akan lebih memilih berbelanja di Alfamart ketimbang minimarket lain.
  4.  Power of information, yakni menggunakan kekuatan informasi. Dengan kekuatan informasi, pelayanan dapat dikembangkan agar pelanggan tahu apa saja pelayanan yang diberikan dari perusahaan untuk pelanggannya.
  5. Strategic value, yakni menentukan nilai strategis jasa kepada konsumen. Pertama perluasan segmen perusahaan kemudian pilihan untuk penempatan tempat-tempat pelayanan baru, dan kecenderungan pelanggan untuk pindah.
Selain jasa yang telah dibahas diatas, terdapat pula usaha-usaha dalam pengembangan produk:
  1. Melakukan Survey terhadap pelanggan melalui wawancara, harga, dan rating data,
  2. Analisis komputerisasi,
  3. Memberikan angket answer (jawaban tidak mengacu pada pilihan),
  4. Available is crucial (ketersediaan produk),
  5. Bentuk promosi tercetak yang dilakukan produsen
  6. Membership,
  7. Perluasan segmen,
  8. Pilihan penempatan tempat pelayanan,
  9. Kecenderungan pelanggan untuk pindah,
  10. Pemberian informasi.
 Khumairoh
1445091744
Manajemen Pendidikan Reguler 2009

0 komentar: