BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Kamis, 02 Juni 2011

Laporan 10 Riset dalam Pemasaran

Jakarta, 27 Mei 2011. Pada mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa dalam Pendidikan dengan dosen pembimbing Amril Muhammad, SE., M.Pd, membahas mengenai Riset dalam Pemasaran.

Pada pokok bahasan riset dalam pemasaran akan mempengaruhi terhadap pendekatan positivistic yang terkait dengan metode kuantitatif dan membahas mengenai tahap penentuan sampling (sebagian populasi yang ambil), yang disusul dengan membentuk suatu instrumen, kemudian diuji menggunakan statistik dan terakhir dilakukan uji hipotesis. Contoh dari penelitian kuantitatif ini adalah apabila biaya promosi dinaikkan maka penjualan akan meningkat. Hal ini dihitung menggunakan persamaan regresi dengan rumus ลท = a + bx dan x merupakan variabel bebas. Lalu yang kedua yakni penentuan naturalistic yang biasa digunakan dengan metode kualitatif dengan cara wawancara serta pengamat secara langsung maupun tidak langsung. Yang terakhir yakni menganai penentuan post positivistic yang merupakan mixed dari pendekatan postitivistic dan naturalistic. Jadi dalam penelitian ini dapat menggunakan kedua teknik yakni teknik kualitatif dan juga kuantitatif.

Riset atau penelitian dilakukan dengan beberapa manfaat diantaranya berkaitan dengan proyeksi penjualan. Hal ini biasa dilakukan dengan analisis trend dan analisis regresi. Yang kedua, berkaitan dengan kepuasan pelanggan dimana didalamnya terdapat indikator-indikator apa yang membuat pelanggan puas. Indikator yang dimaksud yakni terkait dengan durabilistik (daya tahan suatu produk), price (keterjangkauan harga yang ditawarkan), kemudahan mendapatkan suatu produk barang, merk dan packaging, dan jumlah dari produk tersebut. Hal yang terlah disebutkan tadi bergantung kepada consumen behavior seperti ada konsumen yang ingin membeli handphone dengan merk terkenal dan harga yang mahal, namun adapula konsumen yang membeli handphone keluaran china yang murah dengan kualitas yang kurang baik. Selain consumen behavior, hal yang mempengaruhi lainnya yakni tujuan penggunaan produk dari segi konsumen, contohnya: ada konsumen yang membeli smartphone untuk menunjang aktivitasnya namun adapula konsumen yang membeli smartphone untuk sekedar bergaya dan gengsi. Keseluruhan dari hal tersebut terkait erat dengan consumen satisfaction, yang dapat dilihat dalam gambar dibawah ini: 


Jadi apabila kesejahteraan di suatu perusahaan baik maka akan menimbulkan human resources satisfaction. Kesejahteraan disini bisa berupa kesejahteraan materi (gaji pokok tinggi disertai dengan tunjangan-tunjangan) maupun dari iklim kerja yang kondusif, hubungan dengan rekan kerja yang baik, supervisory serta promosi karir (kenaikan jabatan). Jika keseluruhan terjalin dengan baik maka penjualan dari suatu produk akan meningkat dan profit perusahaan juga akan naik.
Selanjutnya terdapat hubungan antara owner, employee dan customer agar penjualan suatu produk dapat meningkat. Hal tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:


Mengukur tingkat kepuasan pelanggan, menurut penjelasan Pak Amril, bertujuan untuk mengetahui apakah pelanggan tersebut puas (sehingga mengakibatkannya loyal atau konsisten menggunakan produk) ataupun tidak puas (mengakibatkan pelanggan pergi yang pada akhirnya ditakutkan akan menceritakan hal negatif dari produk tersebut). Untuk mengukur hal ini, diantaranya dapat menggunakan angket. Biasanya penilaian dilakukan dengan skala Sangat Puas, Puas, Tidak Puas, dan Sangat Tidak Puas. Misalnya menanyakan perasaan anda tentang cara Customer Service melayani dengan kecepatan tertentu dalam menangani masalah pelanggan. Yang kedua, menggunakan teknik kualitatif yang dilakukan melalui wawancara. Ketiga, trial dengan cara pemberian sampel. Keempat, dengan survey berapa banyak konsumen yang memakai produk tersebut. Dan yang terakhir, melalui testimoni dengan cara membagi cerita bagaimana pengalaman ketika menggunakan produk tersebut.

Dalam riset pemasaran, kita juga akan mengenal istilah TQL atau Total Quality Service yakni semua orang harus menjadi pelayan terbaik. Untuk menjadi pelayan terbaik tersebut terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya pemberdayaan SDM melalui pelatihan, sosialisasi, komunikasi, dan supervisi). Yang kedua yakni teamwork yang memiliki makna Together  yaitu kebersamaan, Emphaty  yaitu saling bisa merasakan, Assist  yaitu membantu, Maturity yaitu bersikap dewasa, Willingness yaitu kemauan untuk saling memberi dan saling mengerti, Organization  yaitu tertata dan terkelola dengan baik, Respect yaitu saling menaruh rasa hormat, dan Kindness  yaitu suatu niat atau iktikad yang baik, dilakukan dengan baik dan dilakukan. Teamwork disini berupa keragaman kompetensi sehingga tiap orang dapat berkontribusi dalam sebuah tim. Lalu selanjutnya yakni Leadership yang berpengaruh terhadap situasi (situasional leadership), transformative (perwujudan ilmu), kharismatik. Dan faktor terakhir yang mempengaruhi yakni continues improvement berupa pengembangan terus menerus sehingga karyawan dapat selalu meng-upgrade kemampuannya. Semua itu dilakukan dengan strategi PDCA (Plan, Do, Check, dan Action).

Khumairoh 
1445091744 
Manajemen Pendidikan Reguler 2009 

0 komentar: