BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Minggu, 27 Februari 2011

Laporan 1 Manajemen Pemasaran

Jakarta, 23 Februari 2011. Pada mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa dalam Pendidikan dengan dosen pembimbing Amril Muhammad, SE., M.Pd, membahas mengenai Konsep Dasar Manajemen Pemasaran.

Dalam manajemen pemasaran, dibutuhkan suatu komunikasi serta koordinasi yang baik guna produk barang dan jasa yang ditawarkan dapat dipasarkan sesuai tujuan yang diharapkan oleh perusahan serta untuk konsumen yang menikmati produk barang atau jasa tersebut.

Untuk mengetahui manajemen pemasaran lebih dalam, kita harus mengetahui makna dari pemasaran tersebut. Pemasaran atau yang sering disebut marketing yakni suatu proses sosial dan manajerial yang dilakukan oleh individu ataupun kelompok untuk memperoleh kebutuhan melalui pembuatan atau pertukaran produk maupun jasa dengan orang lain. Jadi, jika dilihat dari pengertian pemasaran yang telah dipaparkan, manajemen pemasaran bertujuan untuk mengetahui  produk barang atau jasa. Jasa yang dimaksud adalah suatu pelayanan yang tidak nampak yang dibuat jika sudah terjadi, contohnya: seseorang mahasiswa harus mendaftar ke perguruan tinggi, setelah itu mahasiswa tersebut akan mendapat pemebelajaran dibangku perguruan tinggi. Selain itu jasa didukung oleh tampilan fisik, contohnya: jika gedung lembaga pendidikan swasta terlihat lebih bagus, nyaman dan memiliki fasilitas yang baik, maka akan meningkatkan rasa kagum konsumen. Jadi, image atau citra sangatlah penting untuk pemasaran dibidang jasa. 

Selain jasa yang ditawarkan oleh perusahaan, ada pula yang dinamakan produk. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, diambil, digunakan, dikonsumsi, yang fungsinya untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan. Yang perlu diperhatikan dalam produk diantaranya: value yang diperoleh, customer value (penilaian yang dilakukan konsumen terhadap keseluruhan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan), customer cost, dan kepuasan pelanggan. Dalam hal ini manajemen pemasaran yang mempromosikan suatu produk atau jasa yang terkait dengan adanya transaksi. Transaksi merupakan kegiatan perdagangan diantara dua pihak yang melibatkan minimal dua hal yaitu value (nilai) dan agree (persetujuan). Selain itu waktu dan tempat juga diperlukan untuk kesepakatan yang ditentukan oleh penjual dan pembeli. 

Dalam manajemen pemasaran teridiri dari 3 komponen yang berkaitan dengan transaksi yakni produsen, konsumen dan produk barang atau jasa. “Konsumen akan meningkatkan kebutuhan jika kebutuhan pokok sudah terpenuhi”, menurut Abraham Harold Maslow (1908 - 1970) psikolog Amerika yang merupakan seorang pelopor aliran psikologi humanistik. Ia terkenal dengan teorinya tentang hirarki kebutuhan manusia. Dan kebutuhan manusia dapat terjadi jika didorong oleh keinginan dari faktor internal (dari dalam diri manusia itu sendiri) dan eksternal (di dukung oleh lingkungan, dsb). Apabila kebutuhan dan keinginan sudah terpenuhi, maka tercapailah tingkat kepuasan pembeli. Perbedaan antara kebutuhan dan keinginan yaitu kebutuhan merupakan hal mendasar atau harus terpenuhi sedangkan keinginan adalah pilihan yang dipengaruhi faktor budaya, modern dan sebagainya. Keinginan biasanya muncul setelah kebutuhan yang sudah terpenuhi. Keinginan dan kebutuhan berhubungan dengan permintaan dan penawaran sesuai dengan hukum Ceteris Paribus, “Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya”.

Dari keseluruhan pemaparan sebelumnya, dapat diperoleh pengertian dari Manajemen Pemasaran, yakni suatu analisis planning, implementasi, dan control dari program yang dirancang untuk membuat, membangun, menjaga pertukaran yang menguntungkan dengan tujuan mencapai sasaran yang ditentukan. Filosofi dari marketing diantaranya:
1. Production concept: Filosofi yang mengandung bahwa konsumen akan senang dengan produk yang tersedia dimana saja (mudah didapat). Contohnya seperti alfamart yang tersedia untuk konsumen pada tempat yang mudah dijangkau.
2. Product concept: Konsumen akan senang jika produk tersebut berkualitas, dan kinerja produk baik.
3.  Selling concept: Konsumen akan membeli jika perusahaan tersebut sudah memiliki nama/perusahaan besar. Contohnya seperti produk sepatu Nike akan lebih menjual dipasaran karena perusahaan tersebut sudah memiliki nama di dunia dan kualitas dari produk tersebut sudah tidak diragukan lagi.
4. Marketing concept: Konsep pmasaran yang mengacu pada kepuasan pelanggan yang menggunakan cara memasarkan barang meskipun tanpa membawa produknya terlebih dahulu, hanya membawa contoh gambar atau berupa catalog. Contohnya seperti Tupperware, Oriflame, Sophie Martin, dsb.
5. Social marketing: Dalam hal ini produk Aqua merupakan salah satu contoh produk yang dipasarkan dengan menggunakan konsep pemasaran sosial. Caranya setiap pembelian 1L aqua (dengan label khusus), aqua berkomitmen untuk memberikan fasilitas penyediaan akses terhadap 10L air bersih bagi daerah yang membutuhkan.

Khumairoh
1445091744
Manajemen Pendidikan Reguler 2009

0 komentar: